RSS

Category Archives: AgRoiNdustRi (Singkong)

PROduk daRi SiNGkong (CassaVa)

Ketela Pohon. Ketela pohon atau singkong, suatu jenis herbatahunan. Tingginya dapat mencapai 7 meter. Daunnya bertangkai panjang dengan bentuk berbagai menjari 5 –9. Diduga ketela pohon berasal dari Amerika tropis yaitu Venezuela , Brasil dan Amerika tengah. Kemudian masuk ke Afrika Barat pada abad ke-16, Sri Lanka tahun 1786, dan Jawa Barat tahun 1835. Ketela pohon tumbuh baik di daerah berketinggian 5 – 1.300 meter di atas permukaan laut, yang beriklim hangat dengan suhu rata rata pertahun 20 oC dan hujan 500 – 5.000 milimeter. Pembibitannya dilakukan dengan menggunakan cara stek batang

Siapa tak kenal singkong? Tanaman ‘rakyat’ ini bisa dikatakan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Bukan hanya umbinya yang memiliki rasa yang khas, namun daun singkong pun bisa disulap menjadi sayuran yang sangat nikmat. Sebagai penganan, umbi singkong diminati hampir di semua wilayah di Tanah Air. Umbi singkong juga dikenal sebagai makanan pokok di daerah tertentu. Di beberapa daerah, singkong (Manihot utilissima) dikenal dengan berbagai nama, seperti ubi kayee (Aceh), kasapen (Sunda), tela pohong (Jawa), tela belada (Madura), lame kayu (Makassar), pangala (Papua), dan lain-lain.

Memang budidaya singkong, pada umumnya di Indonesia, tidak menggunakan pestisida, terutama insektisida (pembasmi hama). Tetapi, mohon untuk diketahui, bahwa pada umumnya pabrik tapioka, yaitu pengolah ubi kayu menjadi tepung, umumnya berada di lingkungan kawasan pertanian padi, serta untuk keperluan pabrik, sejak mencuci ubi sebelum dihancurkan (diparut), menghasilkan “larutan” tapioka dari parutan sampai ke pengendapan dan memisahkan larutan menjadi “bubur” tapioka, dari selokan yang keluar dari kotakan sawah. Jadi kalau dihitung secara teoretis (on paper) penggunaan pestisida, apakah itu organofosfor ataupun lainnya, rata-rata dua kilogram (kg) per ha sawah, maka sisa yang terdapat di dalam air sawah, sekitar 150-200 ppm (part per million atau 1 mg per liter). Dengan begitu, wajar saja kalau sisa/residu tersebut akan terdapat antara 20-35 ppm pada tepung tapioka, sedangkan persyaratan WHO harus kurang dari 0,05 ppm.

Pengembangan usaha agrobisnis ini telah dilakukan oleh beberapa pengusaha , salah contoh dilakukan di Desa Lembang , Bandung. Pada desa Lembang ini telah dibangun pabrik pengolahan singkong berkapasitas produksi 1 ton per hari. Produk dari dari pabrik tersebut telah di ekspor ke beberapa negara. Selain itu produk sampingan(by product) dari produk utama (singkong) ini juga dapat dimanfaatkan menjadi produk produk lainnya. Pada proses ini terjadi penyusutan bahan baku (singkong) mentah sebesar 50 persen. Sehingga per hari dibutuhkan setidak tidaknya 2 ton singkong mentah dair petani.

Ketela pohon atau singkong, dalam bahasa Inggris bernama cassava, adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Di Indonesia sendiri ketela pohon menjadi makanan bahan pangan pokok setelah beras dan jagung. Manfaat daun ketela pohon sebagai bahan sayuran memiliki protein cukup tinggi dan Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin protein. Kayunya bisa digunakan sebagai pagar kebun atau di desa-desa sering digunakan sebagai kayu bakar untuk memasak. Dengan perkembangan teknologi ketela pohon dijadikan bahan dasar pada industri makanan dan bahan baku industri pakan. Selain itu digunakan pula pada industri obat-obatan.

Sebagaimana diuaraikan di atas peluang pengembangan usaha budi daya singkong sangat terbuka, hal ini tidak lain karena kebutuhan produk dan beragamnya produk olahan dari bahan dasar singkong seperti Gaplek, Chips, Pellet, tepung, dengan pangsa pasar untuk dalam negeri seperti industri makanan & minuman ( kerupuk, Sirup), industri textile, industri bahan bangunan   ( Gips & Keramik ), Industri kertas, industri pakan ternak, sedagkan untuk pangsa pasar luar negeri dengan tujuan eksport adalah Negara Masyarakat Ekonomi Eropa, Jepang, Korea, China, Amerika Serikat, Jerman, dengan pemanfaatan untuk bahan baku farmasi, bahan baku industri lem, bahan baku industri kertas, dan bahan baku industri pakan ternak. agroindustri sangat dibutuhkan dalam pengembangan industri, karena agroindustri mampu mengolah hasil pertanian menjadi suatu p[roduk dengan nilai tambah dan nalai jual yang tinggi. Banyak ditemukan produk makanan tradisioanal yang terbuat dari singkong, diantaranya adalah tiwul dan gatot (dari gaplek) meskipun jumlahnya tidak banyak, singkong juga bisa diolah menjadi tepung kasava atau tepung singkong, dan dari sini dapat dipakai menjadi bahan baku pengolahan berbagai macam produk antara lain: mie, krupuk, tiwul instan, kue lapis, bidaran, stick, pluntiran dan lain-lain. Selain  itu juga terdapat  tepung gaplek, emping telo atau mangling bumbon, dan kripik telo.

Gethuk goreng Sokaraja (cintabanyumas.blogspot.com)
Getuk trio Magelang (www.label.blogombal.org)